Makalah Disajikan Dalam Pelatihan
JARDIKNAS
157_20532088_e-learning_apujisantosa.doc
Disusun Oleh: Drs. A. Puji Santosa
Tugas Mengajar : SMA St. Carolus
Email : pujisantosa92@yahoo.co.id
DENGAN SUKACITA
PENDAHULUAN
Di dunia pendidikan sampai saat ini, banyak sekali mengalami perkembangan, baik dalam metode, maupun dalam pengajaran dan pedagogiknya, termasuk kurikulumnya yang selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan mutu dan peningkatan hasil kualitas anak didik. Namun masih sering saja kita jumpai mutu dan kualitas anak didik yang masih jauh dari apa yang kita harapkan , baik dalam hal nilai maupun dalam bertingkah laku. Mengapa hal itu masih bisa terjadi? dan kapan akan tercapai tujuan pendidikan nasional yang masyarakat harapkan?
Padahal kurikulumnya sudah diolah sedemikian baiknya oleh para pakar dan para ahli di bidangnya, apa yang diharapkan dan apa yang disajikan di dalam kurikulum itu semuanya baik adanya.
Penataran-penataran maupun seminar-seminar untuk bapak ibu kepala sekolah dan bapak ibu guru bidang studi sudah sering diadakan dan diikuti dengan baik dan sadar akan pentingnya tujuan pendidikan dan kemajuan intelektual anak bangsa yang merupakan generasi penerus tegaknya negeri yang kita cintai ini, dan pertanyaan itu muncul kembali mengapa prestasi anak bangsa tidak seperti yang kita (masyarakat) harapkan?.
MATERI DISKUSI
Pembelajaran dengan suka cita adalah salah satu alternatif untuk menjawab pertanyaan diatas. Pembelajaran dengan suka cita dasarnya adalah pembelajaran dimana peserta didik maupun pendidiknya memiliki hati yang terbuka, perasaan senang, penuh kedamaian, memiliki rasa “kangen” untuk saling bertemu baik antar peserta didik maupun dengan pendidiknya dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan siswa memposisikan sebagai gelas kosong yang siap diisi air, sebab bila siswa datang ke sekolah sudah dengan hati dan pikiran yang sumpek, itu bagaikan gelas yang penuh air yang sudah tidak bisa diisi air lagi, bila dipaksakan pun airnya tumpah sia-sia, artinya materi yang diberikan pendidik tidak mungkin dapat diserap atau diterima oleh si anak didik dan pendidik sebagai orang yang akan mengisi air kehidupan yang jernih dan bukan air keruh kehidupan. Bagaiamana menumbuhkan hal tersebut di atas?
Pertama-tama kita sampaikan kepada anak didik kita, bahwa berangkat dari rumah, kita sudah mempersiapkan hati yang senang untuk siap menerima ilmu pengetahuan dari bapak ibu guru yang mengajarnya, dan juga lingkungan sekolah, baik kepada teman sekelas, teman lain kelas yang berada di sekolah itu, atau dengan bapak satpam, tukang kebun sekolah, bapak ibu Tata Usaha atau dapat dikatakan dengan seluruh anggota keluarga sekolah, karena belajar tidak hanya dari ilmu pengetahuan saja, karena belajar sesungguhnya adalah belajar untuk hidup dan berkehidupan.
Kedua. Salam, sapa, dan senyum harus kita lakukan kepada semua yang kita jumpai pada pagi hari tersebut, apabila hal tersebut di atas dapat kita lakukan setiap hari atau setiap saat, maka suasana kekeluargaan dan perasaan nyaman dan kedamaian akan memenuhi setiap insan yang ada di sekolah tersebut, bahkan sekolah sungguh-sungguh dapat dikatakan menjadi rumah yang kedua bagi siapapun yang menjadi warga sekolah itu.
Ketiga. Pada saat pelajaran dimulai, setelah doa pagi bersama, atau pergantian jam pelajaran, bapak ibu guru mengajak anak-anak didiknya untuk bersama-sama membangkitkan motivasi dan semangat pada diri anak didik khususnya untuk belajar dan berkehidupan, misal bersama-sama mengatakan “Kita Kuat Satu Hati” dengan bergandengan tangan atau “ Selalu Bergembira Dan Tidak Pernah Mengeluh” atau “Jangan Berpikir Pulang Lebih Cepat Tapi Sukses Lebih Cepat”. Diharapkan dengan kata-kata tersebut anak didik lebih termotivasi untuk belajar dalam situasi apapun, meskipun di siang hari, setelah pelajaran olah raga, saat banyak ulangan harian dan tugas-tugas dari berbagai pelajaran yang harus dihadapinya dan harus dikerjakan.
Keempat Pada saat pelajaran berlangsung, janganlah sekali-sekali seorang bapak atau ibu guru mengucapkan kata-kata yang nadanya menjatuhkan mental anak didik, bahkan meremehkan kemampuan anak didik, tetapi coba dekati anak didik tersebut dengan hati dan usahakan untuk berempati dengan permasalahan yang dihadapi anak didik kita tersebut, dan tentu saja cara dan metode mengajar bapak atau ibu guru harus tegas dan jelas, selain harus mengusai materi yang diajarkannya dan mampu menciptakan suasana yang kondusif, segar dan aktual dalam belajar serta menggunakan bahasa yang mudah dikenal anak didik, bila perlu bapak ibu guru membuat buku pegangan/diktat sendiri dengan judul yang membuat anak didik mempunyai wawasan baru terhadap materi pelajaran itu, misal dalam bidang studi Matematika maka diktatnya berjudul “Indahnya Matematika “, yang dimaksud indah disini adalah proses mempelajari materinya yang unik, menarik dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak didik (dengan contoh kehidupan sehari-hari yang aktual, bahkan bisa didendangkan)
Apabila dalam pendekatan tersebut waktunya kurang, maka anak didik tersebut dapat dapat diajak membuat janji untuk melakukan pertemuan selanjutnya, untuk bicara dari hati ke hati mengenai permasalahan dan kesulitan belajarnya, tanpa mengurangi tugas dari guru BP/BK.
PENUTUP
Dalam KBM di kelas, tuntutan untuk seorang guru, adalah selain menguasai bahan ajar dan metode mengajar, seorang guru juga harus mempunyai hati dan kerendahan hati dalam melakukan setiap tindakan di dalam kelas, sehingga anak didik akan merasakan suatu momen yang indah dalam belajar dalam kehidupannya.
Akhirnya si anak didik akan merasa senang dan bersuka cita dalam belajar menyongsong kehidupan di kelak kemudian hari, karena belajar tidak hanya untuk nilai, tetapi belajar adalah untuk nilai hidup di kehidupan di masa yang akan datang.
Catatan:
Diktat yang sudah ditulis oleh penulis (untuk kalangan sendiri ) adalah :
1. “Indahnya Matematika” untuk kelas X sem 1 dan 2
2. “Indahnya Matematika” untuk kelas XII IPS dan Bahasa sem 1 dan 2
3. “Indahnya Matematika” untuk kelas XI IPS dan Bahasa (dalam proses)
Penulis adalah salah satu pemenang (untuk ide-ide guru) di Citigroup Success Fund tahun 2005 dengan judul “Kerangku sayang, Kulitmu malang”
hai pak!
ReplyDeletedian c.j xi-is2
PERLUKAH INI bwat UNAS??
ReplyDeleteTQ pak..
XII IS 1 PEACE^^
Halo pak!!Soal2nya sangat berguna buat saya pak!!!Salam Syuper pak!!
ReplyDeleteDonny MPD
XII - IS² / 12